“Aku tadi dapat pasien lho, Mas,” katanya penuh ceria.
Di antara sekian kebisaannya, salah satunya melayani permintaan untuk layanan jasa pijat refleksi dan pijat tradisional. Ketika ditemui media ini di kedai es krim D’Pina, Ali Safingi pun receh berbagi pengalaman yang pernah dilaluinya. Ia pernah membuka layanan ini di Purworejo untuk pertama kalinya yang hanya sempat bertahan setengah bulan.
Hengkang ke Magelang, ada kendala cuaca yang menimpanya. Perlahan penyisihan pendapatan yang ia tabung menipis, bahkan boleh dibilang habis. Selanjutnya ia pun sempat bermusafir hingga ke Pulau Dewata.
Kini, Ali kembali ke Purworejo, menyempatkan diri berbagi pengalaman dan merajut kembali harapan di tengah terpaan pandemi.
“Aku pernah jadi penyanyi. Pernah ikut DMD di MNCTV. Pernah ke Mojosongo juga, tapi entah tahun berapa, lupa,” ceritanya sambil terkekeh.
Mojosongo merupakan studio TATV Solo. Saat itu ia menyanyi campursari. Ia lupa siapa saja yang mengiringi musiknya. Di MBSFM Jogja pun ia pernah menyanyi campursari secara live. POPFM Jogja juga pernah.
Sejumlah aktivis di industri hiburan juga pernah ia jalani di Batam, salah satunya menjadi seorang deejay, disc jockey!
Yang asyik, ia pun meminta, “Mas, aku mbok difoto!”
Okay, baiklah. Kelak foto-foto itu yang akhirnya ada di permalink ini! [vir]