Ratusan crosser atau pembalap dari berbagai daerah mengikuti lomba balap motor di atas permukaan rumput dan juga tanah alias grasstrack motocross pada sirkuit di Desa Kentengrejo Purwodadi Purworejo Jawa Tengah. Aksesibilitas dan fasilitas parkir terasa memudahkan publik menjangkaunya. Tak heran antusiasme publik terdukung.
Animo pembalap lokal di Kabupaten Purworejo maupun dari berbagai daerah kabupaten lain dalam mengikuti lomba grasstrack motocross yang digelar oleh Paguyuban Masyarakat Terdampak Bendung Bener (Masterbend) ini pun terobati. Dua tahun terakhir penyelenggaraan lomba balap motor kudu ikut terhenti seiring pandemi.
Purworejo Open Grasstrack Motocross Masterbend Cup 2022 itu digelar selama dua hari, yaitu pada Sabtu tanggal 4 Juni 2022 dan 5 Juni 2022. Ada 20 kelas yang dilombakan dengan memperebutkan hadiah tropi dan uang pembinaan dengan total hadiah sebesar 65 juta rupiah.
Ribuan warga antusias datang di lokasi sirkuit, selain menonton aksi para pembalap, juga menjadi hiburan setelah sekian lama tidak ada even balap grasstrack motorcross di Purworejo.
Pembina Masterbend yang juga sebagai anggota DPRD Purworejo dari Fraksi Nasdem, Muhammad Abdullah, mengatakan, motivasi Masterbend menggelar lomba di sirkuit Kentengrejo itu yaitu karena adanya lokasi atau tempat sirkuit yang luas di desa itu, baik dengan sarana parkir yang juga luas dan sarana lain yang memadai untuk dijadikan ajang lomba.
Menurutnya, perkembangan otomotif grasstrack motocross di Kabupaten Purworejo saat ini banyak sekali, terbukti dalam gelaran even itu diikuti oleh sekitar 250 crosser atau peserta lokal Purworejo. Hal itu menunjukkan bahwa di Purworejo, olahraga itu cukup digemari masyarakat dan dicintai oleh masyarakat.
“Kalau kemudian tidak diberikan tempat atau ruang di ajang-ajang resmi justru kita khawatir nanti mereka jadi pembalap-pembalap liar yang kemudian justru melaksanakan kegiatan di luar sirkuit,” ujarnya.
Sirkuit Kentengrejo, lanjutnya, merupakan sirkuit di atas lahan milik tanah desa. Sirkuit itu dianggap bagus dan layak sebagai tempat perlombaan grasstrack motocross.
“Karena belum ada tempat atau sirkuit yang memiliki standar untuk dijadikan lomba seperti di tempat ini. Harapannya kehadiran Masterbend dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat dan khusus untuk dunia otomotif.
Kita berharap akan lahir bibit-bibit grasstrack motocross muda dari Kabupaten Purworejo yang mampu berkiprah di kompetisi yang lebih tinggi dan kita tahu Purworejo menjadi salah satu daerah yang memiliki segudang pembalap dan kita pernah punya pembalap rangking 1 nasional dan hari ini kita juga punya pembalap dengan prestasi provinsi.
Harapannya pembalap semakin banyak lagi pembalap dari Purworejo yang berkiprah di even-even yang lebih tinggi,” harapnya.
Sementara itu, Camat Purwodadi, Dwi Agung Nugraheni, yang hadir dalam kegiatan itu mengaku sangat senang apreasi atas dilaksanakannya even motocross di Desa Kentengrejo. Pihaknya sangat mendukung kegiatan itu apalagi setelah lama tidak ada even balap motor di Purworejo lantaran terkendala pandemi.
“Mudah-mudahan ini menjadi semangat bagi masyarakat, meningkatkan gairah olahraga di Purworejo, untuk lebih berprestasi lagi. Kita sangat mendukung pengembangan kawasan selatan Purworejo ini, salah satunya dengan mengembangkan ekonomi kreatif UMKM.
Lalu potensi-potensi yang ada di desa, termasuk potensi alam dan potensi ajang sircuit ini agar ke depan bisa lebih dikembangkan lagi dan kita sangat mendukung agar nantinya bisa menarik wisatawan untuk bisa datang di kawasan selatan Purworejo ini,” katanya.
Pihaknya juga mengaku siap mendukung, jika even itu menjadi kegiatan yang teragendakan secara rutin dalam setiap tahunnya, untuk menarik minat warga atau wisatawan untuk berkunjung di daerah selatan Purworejo.
“Kita dekat dengan bandara YIA Kulonprogo, dengan potensi yang dimiliki baik potensi alam atau dengan even seperti ini maka ini bisa menjadi daya tarik bagi warga untuk datang di daerah selatan Purworejo ini,” pungkasnya.
Hari pertama memperlombakan empat kelas kategori dan sisanya diperlombakan di hari kedua. Latihan resmi diadakan sebelum perlombaan resmi sekitar dua hingga empat jam. Panitia turut mempersiapkan siraman air di teriknya sirkuit untuk mengurangi debu yang beterbangan. Kenyamanan membalap dan menonton menjadi salah satu pertimbangan penting dalam penyelenggaraan balap motor grasstrack motocross. [vir]